Musim Hujan Hambat Hasil Panen, KWT Cimahi Terus Berinovasi untuk Pertahankan Produktivitas

Redaksi
0
KWT Cimahi panen di musim hujan
Ilustrasi Gambar pertanian saat Musim Hujan Di Kota Cimahi


CIMAHI, SURAT KABAR – Musim hujan dengan intensitas tinggi menjadi tantangan besar bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Cimahi. Penurunan hasil panen mulai dirasakan, terutama oleh KWT Berseri Kelurahan Cigugur Tengah, yang menggantungkan hasil perkebunan mereka sebagai sumber penghasilan tambahan.


Ketua KWT Berseri Cigugur Tengah, Idar Hendrayani, menyatakan kekhawatirannya terhadap tanaman cabai rawit (cengek) yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat cuaca ekstrem. 


"Tanaman cengek masih bisa terjaga, tetapi kalau hujan deras terus berlanjut, kami harus punya cadangan agar cengek tidak kekeringan," ujar Idar saat dihubungi, Jumat (29/11/24).


Menurut Idar, hujan deras menyebabkan daun cengek menguning dan rontok, menurunkan hasil panen yang biasanya mencapai 2 kg per lahan menjadi hanya 1 kg. 


"Kami melakukan penanggulangan ekstra, seperti memberikan nutrisi maksimal secara berkala," jelasnya.


Sementara itu, KWT RW 15 Kelurahan Cipageran memiliki lahan lebih luas dengan beragam tanaman hortikultura seperti sawi, terong, pakcoy, dan kangkung. Namun, menurut Noneng Ernawati, anggota KWT RW 15, hujan menyebabkan panen tertunda. 


"Biasanya kami panen dua bulan sekali, tapi sekarang belum ada panen besar sejak musim hujan," katanya.


Noneng menambahkan bahwa lahan mereka dulunya tidak produktif, tetapi kini kembali subur berkat binaan dari pemerintah. 


"Kami mendapat bantuan dalam pembibitan, pemupukan, serta metode pembasmi hama," ujarnya.


Noneng juga menyebutkan metode baru untuk mencegah serangan hama, yakni dengan menggantung perangkap. "Sebelumnya cabai sering layu karena hama, tapi sekarang sudah lebih terkendali," tambahnya.


Dari sisi pemasaran, Ketua TP PKK Cimahi Utara, Elia Rahmi Eka Saputra, menyebutkan bahwa produk KWT dipromosikan melalui pameran, ekowisata mingguan, dan media sosial. 


"Kami menggunakan WhatsApp untuk menjangkau lebih banyak pembeli, termasuk menawarkan produk ke dinas terkait," jelas Elia.


Selain fokus pada pertanian, TP PKK juga mendorong pengembangan UMKM. "Kami memberikan pembinaan nonfisik seperti keterampilan menjahit, daur ulang sampah menjadi tas, dan pengelolaan posyandu," ungkap Elia.


Dengan segala tantangan ini, KWT Cimahi tetap berupaya menjaga produktivitas dan kesejahteraan anggotanya melalui inovasi dan kerja keras.

Baca Juga

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)