CIMAHI, SURAT KABAR – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan dan Bagja Setiawan, menegaskan bahwa persoalan lingkungan menjadi salah satu prioritas utama dalam program kerja mereka.
Dari 24 program yang mereka siapkan, penanganan berkelanjutan terhadap masalah permukiman di Cimahi menjadi fokus utama.
Menurut Dikdik, permasalahan lingkungan di kawasan permukiman membutuhkan penanganan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup warga Cimahi, terutama dari segi kesehatan.
"Saya melihat bahwa persoalan permukiman ini adalah persoalan yang harus ditangani secara berkelanjutan. Kawasan permukiman yang sudah terbangun sejak lama perlu diperbaiki agar tertata lebih baik dan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," jelas Dikdik.
Dikdik juga mengutip teori H.L. Blum yang menyatakan bahwa 40 persen derajat kesehatan manusia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Hal ini mendorong paslon Dikdik-Bagja untuk memberikan perhatian lebih pada perbaikan lingkungan permukiman.
Selain itu, program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Plus menjadi salah satu prioritas mereka untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Program ini akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 juta per RT, yang disesuaikan dengan jumlah RT di setiap RW.
"PPM Plus akan memperbaiki data dan memperhatikan asas keadilan dalam alokasi anggaran sesuai jumlah RT di setiap RW. Program ini akan berfokus pada penataan lingkungan permukiman, termasuk perbaikan rumah tidak layak huni," kata Dikdik.
Berdasarkan data yang dimiliki, ada sekitar 3.000 rumah di Cimahi yang memerlukan intervensi melalui program perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu), serta 15 hektare kawasan kumuh yang tersebar di berbagai wilayah.
"Mudah-mudahan program ini bisa meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kota Cimahi," tutupnya.