SURAT KABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa Indonesia akan mengalami fenomena badai kuat Matahari yang diperkirakan berlangsung selama tiga hari ke depan.
Fenomena ini diakibatkan oleh ledakan Matahari yang terjadi pada 7 Oktober 2024, yang merupakan salah satu ledakan terbesar dalam tujuh tahun terakhir.
BMKG menjelaskan bahwa ledakan ini menyebabkan badai magnetik dengan klasifikasi G4, yang dapat mempengaruhi sistem telekomunikasi dan komunikasi berbasis radio.
Dalam pernyataannya, BMKG juga mengingatkan bahwa meskipun dampak badai ini di Indonesia tidak sebesar yang dialami di daerah sekitar kutub, tetap ada kemungkinan gangguan pada layanan internet dan komunikasi lainnya
Pihak BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi terbaru terkait cuaca dan potensi dampak yang mungkin terjadi.
"Kami sarankan agar semua pihak memantau perkembangan informasi dari BMKG secara berkala," ujar perwakilan BMKG.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan bahwa badai Matahari merupakan fenomena yang terjadi secara siklis setiap 10 hingga 11 tahun dan merupakan bagian dari aktivitas Matahari yang normal.
Namun, dampaknya pada teknologi komunikasi dapat berpotensi mengganggu berbagai layanan penting, sehingga masyarakat perlu bersiap dan beradaptasi
Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak panik, namun tetap memperhatikan berita dan informasi resmi yang dikeluarkan oleh BMKG dan lembaga terkait lainnya.