CIMAHI, SURAT KABAR – Longsornya tembok penahan tanah (TPT) dari proyek perumahan Mandalika di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Senin (7/10/24), mengakibatkan material tanah dan batu menimpa pemukiman warga di Perumahan Bukit Cibogo Living (BCL).
Dua rumah di Perumahan BCL mengalami kerusakan berat setelah dinding belakang jebol karena tertimpa reruntuhan batu dari TPT yang ambruk dari ketinggian 30 meter dengan kemiringan 40 derajat.
Eli, pemilik tanah Bukit Cibogo Living, mengaku mengalami kerugian besar, diperkirakan lebih dari Rp1 miliar, dan menuntut tanggung jawab dari PT. Mandalika serta Pemerintah Kota Cimahi terkait izin pembangunan yang diduga tidak memperhatikan aspek keselamatan.
Baca Juga: Benteng Perumahan Mandalika Longsor, Tiga Anak di Bukit Cibogo Living Jadi Korban
"Saya merasa kaget dan cemas, sudah beberapa kali saya peringatkan PT. Mandalika terkait potensi bahaya pembangunan ini, tapi tidak digubris," ujar Eli saat ditemui di lokasi kejadian.
Eli juga mempertanyakan bagaimana perizinan pembangunan perumahan di atas bukit tersebut bisa keluar tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan, padahal proyek ini sudah berjalan selama tiga tahun dan baru mendapatkan izin belakangan.
"Kenapa pemerintah tidak memikirkan dampak lingkungan sebelum mengeluarkan izin?" tegasnya.
Baca Juga: Anak Meninggal Tragis Usai Tertabrak Taksi Saat Mengejar Bus Telolet di Ragunan
Eli mengaku telah menawarkan solusi terkait drainase untuk mencegah longsor, namun tidak ada respons dari pihak pengembang.
"Saya sudah tawarkan solusi agar air dibuang ke kolam di sebelah barat, tapi mereka tidak merespons," ungkapnya.
Eli berharap pihak PT. Mandalika bertanggung jawab kepada warga terdampak dan menghentikan pembangunan sementara, serta meminta Pemkot Cimahi segera menyelesaikan masalah ini.
Baca Juga: Benteng Rumah di Cimahi Roboh Terimbas Cuaca Ekstrem
"Perumahan Mandalika harus bertanggung jawab, minimal mencarikan tempat tinggal sementara bagi warga terdampak," tutupnya.