SURAT KABAR - Mencari pekerjaan di zaman sekarang bisa jadi sangat sulit. Meskipun teknologi sudah maju, banyak orang yang masih mengalami kesulitan saat mencari pekerjaan.
Baru-baru ini, sebuah bot AI open-source muncul dengan janji bisa membantu pencari kerja melamar ribuan pekerjaan di LinkedIn dengan cepat.
Namun, meskipun bisa melamar hingga 1.000 pekerjaan dalam waktu kurang dari 24 jam, kenyataannya tetap ada tantangan besar di depan.
Setelah menggunakan bot AI untuk melamar banyak lowongan, banyak pencari kerja yang merasa frustasi.
Dari 1.000 lamaran yang diajukan, hanya sekitar 50 yang berhasil mendapatkan panggilan untuk wawancara. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi membantu dalam proses pengajuan, persaingan sangat ketat.
Banyak perusahaan yang memiliki banyak pelamar, dan ini membuat pencari kerja sulit untuk menonjol.
Salah satu fitur menarik dari bot ini adalah kemampuannya untuk membuat resume dan jawaban yang dipersonalisasi.
Namun, tidak semua orang merasa hasilnya cukup baik. Banyak yang mengeluhkan bahwa meskipun resume mereka terlihat menarik, tetap saja mereka tidak mendapatkan respon positif dari perekrut.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diberikan oleh AI tidak selalu cukup untuk menarik perhatian perusahaan.
Di samping teknologi, memiliki jaringan yang baik juga sangat penting. Banyak pencari kerja yang menyadari bahwa koneksi dengan orang-orang di industri bisa jadi kunci untuk mendapatkan pekerjaan.
Pengalaman dan rekomendasi dari teman atau rekan kerja sering kali lebih berpengaruh daripada hanya mengandalkan aplikasi dari bot. Tanpa dukungan dari jaringan yang kuat, peluang untuk mendapatkan pekerjaan tetap terbatas.
Mencari pekerjaan di era digital memang menawarkan berbagai kemudahan, tetapi tantangan juga tetap ada.
Dengan banyaknya pelamar dan persaingan yang ketat, pencari kerja harus lebih kreatif dan aktif untuk menemukan peluang yang tepat.