Cimahi, SURAT KABAR - Pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh DPD Gema Sadhana (Gemas) Jawa Barat mendapatkan respons luar biasa dari masyarakat, terutama lansia yang berbondong-bondong hadir untuk mendapatkan terapi.
Di Gedung Twin Tulipware, Jl. Jend. H. Amir Machmud, Cimahi Tengah, Sabtu (5/10/24), gedung dipadati lansia yang antusias menjalani refleksi dan terapi kesehatan.
Salah satu metode yang mencuri perhatian besar adalah Reiki, terapi energi yang dipandu oleh Akbar Kusmiadi, atau lebih dikenal sebagai Ki Akbar.
Baca Juga: Mengapa Wanita Perlu Tidur Lebih Banyak: Temuan Menarik dari Penelitian Tom Coleman
Ki Akbar, pria kelahiran 1976, dengan penuh keyakinan mengungkapkan, Reiki yang ia kembangkan jauh melampaui Reiki konvensional yang biasa dikenal, seperti Reiki Tibet atau Getumo.
"Reiki Tibet cenderung mistis, sedangkan pendekatan saya lebih fokus pada bawah alam sadar," jelasnya saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, metode yang ia terapkan dapat menentramkan gelombang otak yang semula bergejolak dan tidak stabil menjadi seindah lautan tenang, dengan frekuensi ajaib sekitar 3,8 Hertz.
Baca Juga: Olahraga Rutin Mampu Kurangi Risiko Penyakit Jantung hingga 30%
Reiki yang diperkenalkan oleh Ki Akbar tidak hanya berorientasi pada penyembuhan fisik, tetapi juga menjangkau berbagai aspek kehidupan, termasuk pengembangan potensi anak-anak.
Dia memberikan contoh tentang bagaimana ia memanfaatkan metode Kotodama, yaitu kekuatan dari kata-kata positif, untuk menanamkan rasa percaya diri pada anaknya.
Hasilnya, sang anak berhasil meraih empat medali emas dari lima pertandingan silat yang diikutinya.
Baca Juga: Rahasia Hidup Sehat
"Reiki ini intinya menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh. Pikiran yang tenang menciptakan energi yang tenang, dan itu berdampak pada kesehatan secara keseluruhan," tambahnya.
Salah satu peserta pengobatan gratis, Hani (50), berbagi kisahnya setelah mengikuti terapi yang ditawarkan.
"Saya banyak keluhan darah tinggi dan sakit leher, tadi coba meditasi. Bagian kaki saya terasa panas, mungkin butuh 3 hari lagi terapi di rumah," ungkapnya.
Hani berharap agar pengobatan gratis semacam ini dapat diselenggarakan lebih rutin, mengingat manfaat yang ia rasakan dalam waktu yang singkat.
"Ini sangat membantu, terutama bagi kami yang sudah lansia dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Saya berharap ada pengobatan gratis seperti ini lebih sering lagi di masa depan."
Pengobatan gratis yang diadakan oleh Gema Sadhana diharapkan menjadi langkah awal bagi program-program serupa yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang sangat membutuhkan.
"Pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Gema Sadhana diharapkan dapat menjadi cikal bakal bagi program-program serupa di masa depan," tutup Hani.