CIMAHI, SURAT KABAR – Tembok penahan tanah (TPT) setinggi 10 meter dan lebar 50 meter di Perumahan Mandalika roboh pada Senin (7/10/2024) pagi. Peristiwa ini berdampak pada Perumahan Bukit Cibogo Living (BCL) di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan.
Meski tidak ada korban jiwa, tiga orang terluka dan sebanyak 12 keluarga terpaksa dievakuasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyebutkan tanah labil menjadi pemicu utama kejadian ini, dan ancaman longsor susulan masih tinggi.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, mengatakan terkait tanggung jawab pengembang Perumahan Mandalika, hingga kini BPBD belum berkomunikasi langsung.
Namun, melalui RW, pihak pengembang telah menyatakan komitmennya untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
"Sekitar 12 KK akan dikungsikan ke Apartemen The Edge oleh pihak pengembang," jelasnya saat dihubungi via telepon, Senin (7/10/2024).
Rohmat juga menambahkan bahwa pihak pengembang berencana untuk membongkar sisa tembok yang masih berdiri guna menghindari ancaman lebih lanjut.
"Pengembang sudah berjanji akan bertanggung jawab dan segera melakukan pembongkaran sisa benteng yang berpotensi membahayakan," tambahnya.
Baca Juga: Tuntut Tanggung Jawab, Pemilik Tanah BCL Soroti Izin Pembangunan Perumahan Mandalika
Rohmat mengungkapkan robohnya tembok terjadi tiba-tiba pada pukul 08.45 WIB, meski saat itu kondisi cuaca tidak hujan.
"Tanahnya labil, bukan karena hujan saat kejadian. Namun, mungkin ada pengikisan dari hujan-hujan sebelumnya dan angin kencang sehingga konstruksi tembok tidak kuat dan akhirnya roboh," ujarnya.
Rohmat menegaskan bahwa langkah pertama yang diambil adalah memastikan keselamatan warga terdampak.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, hanya tiga orang yang luka-luka, dan mereka sudah kembali pulih," ujarnya.
Baca Juga: Benteng Perumahan Mandalika Longsor, Tiga Anak di Bukit Cibogo Living Jadi Korban
Namun, Rohmat tetap menyarankan evakuasi bagi semua warga yang berada di bawah lokasi longsor karena ancaman susulan masih tinggi.
"Kalau cuaca ekstrem berlanjut, kemungkinan longsor susulan bisa terjadi lagi. Kami sudah berkoordinasi dengan RW setempat, dan warga sekarang sudah di tempat yang lebih aman," tambahnya.
Untuk penanganan lebih lanjut, BPBD akan merumuskan langkah bersama dengan kecamatan dan pihak terkait seperti Polsek, Babinsa, serta pemerintah setempat untuk memastikan potensi ancaman bisa dihilangkan.
"Dikhawatirkan, jika ada hujan deras, longsor susulan akan berdampak pada rumah-rumah lainnya," jelas Rohmat.
BPBD Kota Cimahi terus menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem.
"Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk melaporkan potensi ancaman dan memahami bagaimana cara menghadapi situasi darurat," pungkas Rohmat.