CIMAHI, SURAT KABAR- Dalam upaya mengurangi produksi sampah, Pemerintah Kota Cimahi menjalin kerja sama dengan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang baru-baru ini memberikan hibah printer 3D.
Teknologi ini diharapkan dapat mengolah sampah menjadi produk bernilai jual dan memiliki daya tarik estetika. Penyerahan hibah tersebut berlangsung pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi terhadap dukungan Unjani.
“Hibah ini adalah bagian dari tri dharma perguruan tinggi yang mendukung pengabdian masyarakat melalui program getpoint. Program ini selaras dengan visi kami di Cimahi yang fokus pada green economy, teknologi, people, dan industrial tourism,” jelas Dicky saat ditemui di aula b Pemkot Cimahi.
Dicky menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat agar lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan.
“Edukasi dari perguruan tinggi seperti Unjani sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
Dengan menggunakan printer 3D, Dicky percaya bahwa sampah, terutama plastik, dapat diolah menjadi produk yang berguna.
"Kami ingin menjadikan limbah yang tidak terpakai menjadi barang bernilai melalui teknologi ini. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi beban lingkungan sekaligus menciptakan nilai ekonomi,” ungkapnya.
Dicky juga menekankan bahwa selain menyediakan alat, Unjani juga akan memberikan pelatihan penggunaan printer 3D tersebut.
“Kami akan melihat produk-produk souvenir yang dapat dihasilkan dari barang-barang bekas, dan kami optimis ini akan memberikan dampak positif,” ujarnya.
Mengenai pengelolaan sampah, Dicky menyatakan bahwa pemerintah akan mempermudah proses pengumpulan dan pengangkutan limbah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Cimahi.
"Contohnya adalah TPST Sentiong, yang terus diberdayakan untuk mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti. Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam pengumpulan dan pengolahan sampah,” pungkas Dicky.