CIMAHI, SURAT KABAR – Asisten Satu Pemerintah Kota Cimahi, Mardi Santoso, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di Kota Cimahi.
Mardi menekankan, langkah preventif dan partisipasi masyarakat adalah kunci dalam mengurangi dampak bencana di wilayah tersebut.
Cimahi, yang berada di kawasan Bandung Raya, memiliki potensi tinggi terhadap bencana geologi seperti gempa bumi, longsor, dan banjir.
Baca Juga: Gempa 5,0 Magnitude Guncang Kabupaten Bandung: Empat Bangunan Rusak Parah
“Kota Cimahi merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap bencana, baik gempa bumi, pergerakan tanah, banjir bandang, maupun angin puting beliung. Oleh karena itu, kesiapsiagaan seluruh stakeholder dan komponen masyarakat sangat diperlukan agar kita dapat merespons bencana secara efektif dan aman,” ujar Mardi pada wartawan, Selasa (1/10/24).
Mardi juga memberikan apresiasi kepada BPBD Kota Cimahi yang telah menyelenggarakan kegiatan terkait penanggulangan bencana.
Ia menekankan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat secara aktif.
“Kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada BPBD dan seluruh hadirin yang telah berkomitmen dalam acara ini. Ini menunjukkan kesiapan kita untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya terkait kebencanaan di Kota Cimahi,” tambahnya.
Mardi menggarisbawahi bahwa paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif, sebagaimana disampaikan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Ia juga mengutip arahan Presiden Joko Widodo pada Rakornas Penanggulangan Bencana 2023, yang menekankan pentingnya upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.
“Pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat sangat penting. Ini menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama, bukan sekadar objek," kata Mardi.
Mardi optimistis bahwa dengan upaya preventif dan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat, Kota Cimahi akan mampu meminimalkan dampak bencana dan menjaga keselamatan warganya.
"Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana harus mampu meningkatkan kapasitas mereka agar lebih tangguh dalam menghadapi bencana,” sambungnya.