CIMAHI, SURAT KABAR – Camat Cimahi Selatan, Cepi Rustiawan, menanggapi kejadian ambruknya tembok penahan tanah (TPT) dari Perumahan Mandalika yang berimbas pada Perumahan Bukit Cibogo Living (BCL) pada Senin, 7 Oktober 2024, pagi.
Ia berharap adanya penyelesaian yang komprehensif terhadap situasi ini, mengingat kondisi bangunan di atas dan rumah di bawah TPT yang tegak lurus.
"Saya harap kedepannya ada perubahan dalam membuat TPT seperti terasering atau bertumpuk sehingga ada tahanan dan tidak menyebabkan musibah pada rumah yang ada di bawahnya," ujar Cepi di lokasi kejadian.
Baca Juga: Tuntut Tanggung Jawab, Pemilik Tanah BCL Soroti Izin Pembangunan Perumahan Mandalika
Meskipun hujan deras terjadi beberapa hari sebelumnya, Cepi menjelaskan bahwa tidak ada hujan di lokasi kejadian pada malam sebelum ambruknya benteng tersebut.
"Mungkin air hujan ngendap di bawah sudah beberapa hari baru terdorong hingga menyebabkan longsor ini," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa kemungkinan struktur TPT yang tegak lurus menjadi faktor yang memengaruhi ketahanan tanah.
Baca Juga: Benteng Perumahan Mandalika Longsor, Tiga Anak di Bukit Cibogo Living Jadi Korban
"Intinya, usai kita lihat kondisi kejadian ini, yang kita utamakan adalah keselamatan warga. Terlebih, ada tiga orang anak yang terluka akibat kejadian ini," tegas Cepi.
Cepi mengimbau, khususnya kepada RW setempat, untuk sementara mengungsikan warga demi keselamatan.
Baca Juga: Tiga Kawasan Bencana Terjadi di Cimahi Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang
"Kami harus membiarkan area ini kosong dulu. Saya sudah koordinasikan dengan RW 10 agar aktivitas pembangunan dihentikan sementara sampai ada penyelesaian," terangnya.
Dua rumah mengalami kerusakan berat, dan rumah-rumah yang sejajar harus dievakuasi.
"Kami bersama Kapolsek berdiskusi untuk memakai police line di sini, agar dikosongkan dulu. Intinya, masyarakat harus selamat," tutup Cepi.