CIMAHI, SURAT KABAR – Hujan deras berintensitas tinggi yang disertai angin kencang melanda beberapa wilayah di Kota Cimahi dan menyebabkan runtuhnya benteng sebuah rumah di Jalan Raya Amir Machmud RT03/11, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, pada Jumat (4/10/2024) sore.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya penanganan di lokasi.
"Benteng ambrol tersebut terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Cimahi sejak siang hingga sore ini," ujar Fithriandy saat dihubungi, Jumat (4/10/24).
Baca Juga: Kasus HIV/AIDS di Cimahi Meningkat, Perlu Upaya Sosialisasi yang Lebih Intensif
BPBD Kota Cimahi, lanjutnya, sudah mengirimkan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) untuk mengatasi situasi bersama instansi terkait seperti kepolisian, DPUPR, dan Dishub Kota Cimahi.
"Penanganan dilakukan bekerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk aparat kepolisian, DPUPR, dan Dishub Kota Cimahi," jelas Fithriandy.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, menambahkan bahwa intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang turut merusak infrastruktur di sekitar lokasi kejadian.
Baca Juga: Pemkot Cimahi Perkuat Pembinaan Calon Pengantin untuk Cegah Stunting
"Panjang benteng yang runtuh sekitar 20 meter, dengan lebar 5 meter, dan jaraknya sekitar 100 meter dari rumah tersebut," kata Rohmat.
Meski demikian, Rohmat memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini karena bangunan tersebut merupakan mess karyawan, dan lantai 1 yang tidak terkena kerusakan jarang digunakan.
"Mereka tinggal di lantai 2, dan itu pun jarang penghuninya. Untungnya lantai 1 tidak terdampak," ujarnya.
Baca Juga: Teh Bunga Telang: Inovasi Sehat dari KWT Berseri untuk Generasi Mendatang
Lumpur sempat merembes masuk ke dalam bangunan, namun segera dibersihkan oleh penghuni dan petugas yang berada di lokasi.
Sebagai upaya pencegahan, BPBD bersama Kementerian PUPR telah memasang karung berisi pasir, mengingat jalan tersebut merupakan jalan nasional. "Kami juga mengirimkan tenda gulung untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan," lanjut Rohmat.
Ia juga menjelaskan bahwa tersumbatnya saluran air akibat material tertentu menjadi salah satu faktor penyebab benteng tersebut runtuh. Diperkirakan kerugian dari insiden ini mencapai Rp 300 juta.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini," pungkasnya.