14 Mitos Kesehatan yang Sering Dipercaya dan Kebenarannya

Redaksi Surat Kabar
0

Mitos kesehatan yang perlu diketahui
Mitos kesehatan yang umum dipercaya

SURAT KABAR – Dalam dunia kesehatan, berbagai informasi yang beredar sering kali menimbulkan kebingungan. Banyak mitos tetap dipercaya meskipun telah terbukti tidak akurat. 

Berikut adalah 14 mitos kesehatan yang masih sering diterima oleh masyarakat, bahkan oleh beberapa profesional kesehatan.

  1. Minum Setidaknya Delapan Gelas Air Sehari
    Mitos ini menyatakan bahwa setiap orang harus minum delapan gelas air sehari untuk menjaga hidrasi. Namun, para ahli menyebutkan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim ini. Sebaiknya, minumlah air secara teratur sepanjang hari, bahkan ketika Anda tidak merasa haus. 
    (National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. (2004). Dietary Reference Intakes for Water, Potassium, Sodium, Chloride, and Sulfate).

  2. Istirahat Adalah Cara Terbaik untuk Mengatasi Nyeri Punggung
    Mitos ini telah ada sejak lama. Kini, banyak organisasi medis, termasuk American College of Physicians, merekomendasikan pengobatan non-obat seperti yoga dan terapi fisik untuk nyeri punggung. Istirahat berlebihan justru dapat memperburuk kondisi. (
    American College of Physicians. (2017). Noninvasive Treatments for Acute, Subacute, and Chronic Low Back Pain: A Clinical Practice Guideline from the American College of Physicians).

  3. Mencukur Rambut Membuatnya Tumbuh Lebih Cepat dan Kasar
    Mencukur rambut tidak mempengaruhi ketebalan atau warna rambut. Rambut yang dicukur hanya memiliki ujung yang lebih tajam, yang membuatnya terasa lebih kasar saat tumbuh kembali. (
    American Academy of Dermatology. (n.d.). Myths About Hair).

  4. Makan Kalkun Menyebabkan Ngantuk
    Kalkun memang mengandung tryptophan, tetapi tidak lebih banyak dibandingkan dengan ayam atau daging sapi. Rasa kantuk yang dialami biasanya disebabkan oleh jumlah makanan yang banyak dikonsumsi. (
    Harvard Health Publishing. (2020). The Truth About Turkey and Tryptophan).

  5. Ponsel Berbahaya di Rumah Sakit
    Walaupun ada beberapa kasus ponsel yang memicu alarm di alat medis, secara umum, pengaruh ponsel terhadap perangkat medis sangat terbatas. Kebanyakan perangkat berfungsi normal meskipun ada ponsel di dekatnya. (
    The Joint Commission. (2014). Mobile Devices in Healthcare Settings: Safety and Quality Concerns).

  6. Jangan Makan Kacang Saat Hamil
    Sebelumnya, banyak yang percaya bahwa menghindari kacang dapat mencegah alergi pada bayi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi kacang oleh ibu hamil dapat mengurangi risiko alergi pada anak. (
    American Academy of Pediatrics. (2019). Guidelines for the Diagnosis and Management of Food Allergy in the United States).

  7. Anak dengan Infeksi Telinga Harus Memasang Tabung Telinga
    Walaupun pemasangan tabung dapat membantu pendengaran, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mereka tidak berpengaruh pada kemampuan berbicara, mendengar, atau bahasa anak. (
    American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery. (2016). Ear Tubes in Children).

  8. Stroke Hanya Masalah untuk Lansia
    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa insiden stroke telah meningkat pada orang berusia 35 hingga 39 tahun. Ini menunjukkan bahwa stroke dapat terjadi pada usia lebih muda daripada yang diperkirakan. (
    Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Stroke Facts).

  9. Kita Hanya Menggunakan 10 Persen dari Otak Kita
    Mitos ini salah besar. Semua bagian otak kita aktif sepanjang hari, bahkan ketika kita tidur. (
    Scientific American. (2013). The Myth of the 10% Brain).

  10. Membaca dalam Cahaya Redup Merusak Penglihatan
    Membaca dalam cahaya redup tidak merusak penglihatan, tetapi bisa membuat mata cepat lelah. Penerangan yang baik sangat penting untuk kenyamanan saat membaca. (
    American Optometric Association. (n.d.). Myths About Eyes).

  11. Rambut dan Kuku Terus Tumbuh Setelah Kita Mati
    Setelah kematian, tubuh manusia mengalami dehidrasi dan kulit menyusut, yang membuat lebih banyak rambut dan kuku terlihat. Namun, pertumbuhan rambut dan kuku tidak terjadi setelah kematian. (
    Scientific American. (2010). The Truth About Hair and Nail Growth After Death).

  12. Hubungan Seksual Menyakitkan karena Anda Tidak Bisa Santai
    Ada banyak penyebab rasa sakit saat berhubungan seks, bukan hanya karena ketegangan. Kondisi seperti vestibulodinia dapat menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan. (
    American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (2020). Sexual Dysfunction).

  13. Risiko Kanker Payudara Hanya Ada Jika Ada Riwayat Keluarga
    Hanya sekitar 10 persen kasus kanker payudara yang memiliki riwayat keluarga. Faktor genetik dapat diwariskan dari kedua orang tua. (
    American Cancer Society. (2021). Breast Cancer Risk Factors).

  14. Jika Anda Mengalami Osteoartritis Lutut, Anda Harus Operasi
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi fisik dapat menghasilkan hasil yang sama baiknya dengan operasi pada penderita osteoartritis lutut. (
    British Medical Journal (BMJ). (2018). Physiotherapy versus surgery for osteoarthritis of the knee).

Mitos-mitos ini menunjukkan pentingnya mendapatkan informasi kesehatan dari sumber yang terpercaya. 

Memahami kebenaran di balik mitos ini dapat membantu masyarakat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka.

Baca Juga

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)