CIMAHI, SURAT KABAR – Warga Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, dihebohkan oleh kemunculan seekor kera liar di pemukiman mereka.
Dalam sebuah video yang diambil oleh warga, tampak seekor kera kebingungan setelah bertengger di atap rumah. Ketua RW 16 Kelurahan Utama, Hamdani, menjelaskan bahwa warga melihat satu ekor kera tersebut berjalan-jalan di atap rumah warga.
"Yang kami khawatirkan, kera tersebut bisa masuk ke rumah warga atau bahkan menyerang," ungkap Hamdani saat dikonfirmasi pada Minggu (22/9/2024).
Hamdani menambahkan, kehadiran kera tersebut mengganggu aktivitas warga, yang kini dihantui rasa ketakutan. Pihaknya pun mengkhawatirkan keselamatan warga, terutama anak-anak.
"Kami mohon kepada pihak terkait agar segera mengambil tindakan yang tepat supaya warga merasa aman dan nyaman dari gangguan kera liar yang berkeliaran di RW 16, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan," lanjut Hamdani.
Menanggapi hal ini, Camat Cimahi Selatan, Cepi Rustiawan, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak Pemadam Kebakaran Kota Cimahi untuk menangkap kera tersebut.
"Kami akan meminta bantuan dari Damkar untuk menangkap kera liar ini," ujar Cepi.
Cepi juga menekankan bahwa jika kera tersebut sudah berhasil ditangkap, pihaknya akan meminta agar kera diserahkan ke kebun binatang untuk mendapatkan habitat yang lebih layak.
"Saya imbau warga, terutama anak-anak, agar tetap waspada dan tidak mendekati kera liar tersebut demi keamanan," tegasnya.
Sementara itu, Kasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Satpol-PP dan Damkar Kota Cimahi, Aep Mulyana, meminta warga untuk tidak panik.
Dia juga mengingatkan warga untuk tidak menatap mata kera atau mengganggu hewan tersebut, karena hal itu bisa memicu serangan.
"Menurut ahli, jangan tatap mata kera dan jangan mengganggunya. Lebih baik cuek saja, sesuai arahan dari BKSDM Lembang," kata Aep.
Saat ditanya mengenai alat untuk menangkap hewan liar, Aep mengakui bahwa pihak Damkar masih belum memiliki alat yang memadai, seperti senapan bius, meskipun pengajuan telah dilakukan.
"Kami sudah mengajukan senapan bius, namun hingga saat ini baru mendapat persetujuan untuk sumpit tembak," tutup Aep.