SURAT KABAR - Rusia baru-baru ini mengeluarkan doktrin nuklir terbaru, menekankan bahwa senjata nuklir merupakan bagian penting dari strategi pertahanannya. Dalam pernyataan resmi, Kremlin menyebutkan bahwa peningkatan ketegangan global, terutama terkait dengan konflik di Ukraina dan hubungan dengan negara-negara Barat, telah mendorong Rusia untuk mengkaji kembali kebijakan pertahanan nuklirnya.
Doktrin ini juga mencakup peringatan bahwa setiap agresi terhadap Rusia akan direspons dengan kekuatan penuh, termasuk potensi penggunaan senjata nuklir.
Baca Juga: Penyelidikan Mengguncang: Ratusan Pager Meledak di Lebanon, Ditemukan Bahan Peledak Tersembunyi
Pakar militer Rusia mengungkapkan bahwa langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat posisi tawar Rusia di arena internasional, di tengah berbagai sanksi dan tekanan dari negara-negara Barat. Mereka percaya bahwa dengan menunjukkan kekuatan nuklirnya, Rusia dapat mencegah konflik lebih lanjut dan mempertahankan kedaulatan nasionalnya.
Perdebatan di dalam pemerintahan Rusia tentang kekuatan nuklir juga menunjukkan adanya pembagian pendapat. Beberapa kalangan menganggap bahwa ancaman nuklir hanya akan menambah ketegangan, sementara yang lain berpendapat bahwa hal tersebut adalah langkah strategis untuk memastikan keamanan Rusia dalam konteks global yang semakin tidak menentu.
Sebagai tanggapan terhadap doktrin ini, beberapa negara NATO telah memperkuat pertahanan mereka, memperingatkan bahwa tindakan provokatif dari Rusia dapat menyebabkan eskalasi yang tidak diinginkan.
Langkah ini menunjukkan dinamika kompleks antara Rusia dan Barat, di mana setiap tindakan dianggap sebagai sinyal dari niat dan strategi masing-masing pihak.