CIMAHI, SURAT KABAR – Kemacetan di kawasan Leuwigajah-Kerkof, Kota Cimahi, terus menjadi masalah yang dikeluhkan masyarakat. Warga menginginkan perubahan tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari sikap pengguna jalan itu sendiri.
Gunawan (47), seorang warga Kelurahan Utama, mengungkapkan kekecewaannya saat mengalami kemacetan di pagi hari, terutama saat menuju Bunderan Borma ke arah Kerkof.
"Saya kerap merasa kesal kalau macet, apalagi pagi hari sekitar bunderan menuju Borma ke arah Kerkof itu selalu padat,” ujarnya saat diwawancarai Surat Kabar, Minggu (29/9/24).
Baca Juga: Mengurai Kemacetan: Menyongsong Masa Depan Transportasi Indonesia yang Lebih Baik
Untuk menghindari kemacetan, ia memilih untuk berangkat kerja lebih awal.
“Kebetulan saya masuk agak siang, jadi tidak terlalu buru-buru. Tapi kalau mendadak ada urusan pagi-pagi, itu memang benar-benar harus berangkat lebih awal,” tambahnya.
Gunawan juga menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat mengubah mindset mereka dalam berkendara.
“Kita harapannya sih sebagai warga, mau tidak mau mindset masyarakat yang diubah. Soalnya kalau mengandalkan pemerintah juga susah untuk mengatasi macet,” ujarnya.
Sementara itu, Silviana Dewi (17), siswi SMKN 1 Cimahi, turut merasakan dampak kemacetan saat pulang sekolah.
"Kalau aku sih, lebih pagi aja berangkatnya. Kalau paling males itu sudah pulang sekolah, soalnya pasti macet parah,” keluhnya.
Dia menjelaskan bahwa kemacetan semakin parah jika ada kegiatan di sekolah, sehingga ia harus pulang lebih sore agar bisa terhindar dari kemacetan.
“Banyak truk, mobil, sama motor yang saling salip. Mungkin mereka juga ingin cepat sampai ke rumah,” ungkap Silviana.
Dia berharap agar masyarakat lebih bijak dalam berkendara.
“Soalnya mau tidak mau kan ini jalan umum juga, jadi harus tertib lah biar nggak macetnya ruwet,” tambahnya.
Terlihat jelas bahwa solusi atas masalah kemacetan di Leuwigajah-Kerkof tidak hanya bergantung pada pihak pemerintah, tetapi juga memerlukan kesadaran dan perubahan perilaku dari masyarakat sebagai pengguna jalan.