CIMAHI, SURAT KABAR — Stabilitas pangan di Kota Cimahi berada dalam kondisi yang terkendali meskipun ada fluktuasi harga beberapa komoditas. Hal ini terungkap dalam kunjungan Komisi IV DPR RI yang dilakukan pada Rabu (18/8/24) di Pasar Atas Cimahi untuk memantau kondisi pasokan dan harga pangan di kota ini.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Industri (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Indra Bagjana, menjelaskan bahwa hasil monitoring dari Komisi IV DPR RI menunjukkan bahwa baik pasokan maupun harga pangan di Cimahi masih dalam keadaan aman.
"Kunjungan Komisi IV DPR RI ini memang bertujuan untuk mendiskusikan stabilitas pangan, baik dari segi pasokan maupun harga. Secara umum, hasil monitoring menunjukkan bahwa kita masih dalam posisi yang stabil," ujar Indra saat ditemui, Rabu (18/9/24).
Menurut Indra, kondisi harga beberapa komoditas pangan di Kota Cimahi mengalami perubahan yang positif.
Indra menyebut, adanya perbaikan pada harga beberapa komoditas. Misalnya, harga cabai rawit merah yang sempat turun ke angka 30 ribu kini mulai mendekati angka normal di 36 ribu.
"Harga ini belum sepenuhnya normal, namun menunjukkan tren perbaikan," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa harga ayam di Cimahi saat ini berada di 32 ribu per kilogram, jauh di bawah Harga Acuan Pemerintah (H.A.P) nasional yang sebesar 40 ribu.
"Meskipun harga ayam kita masih di bawah H.A.P nasional, ini menunjukkan bahwa pasokan masih mencukupi. Namun, mekanisme pasar memang tidak bisa dihindari, harga akan naik atau turun sesuai dengan permintaan dan penawaran," tambah Indra.
Sementara itu, Indra juga mencatat bahwa harga bawang dan cabai masih fluktuatif. Seperti bawang dan cabai memang dikenal sangat dinamis, dengan harga yang bisa berubah-ubah.
"Namun, untuk komoditas seperti ikan kembung, kita terus memantau agar pasokan tetap terjaga," imbuhnya.
Dengan adanya pemantauan dan diskusi yang dilakukan, diharapkan stabilitas pangan di Kota Cimahi dapat terus terjaga, meskipun masih ada tantangan terkait fluktuasi harga beberapa komoditas.