BANDUNG, SURAT KABAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9) dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan.
Meski semula diduga berasal dari Sesar Garsela, analisis lebih lanjut mengungkapkan adanya sesar baru yang memicu gempa tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa gempa tersebut awalnya dikaitkan dengan Sesar Garsela.
Namun, data terbaru menunjukkan gempa berasal dari sesar yang sebelumnya belum teridentifikasi oleh para ahli.
"Gempa ini tidak terkait dengan dua segmen Sesar Garsela dan bukan pula akibat Sesar Lembang," ujar Abdul dalam keterangannya pada Kamis (19/9).
Ia menekankan bahwa pemetaan yang lebih mendalam sangat diperlukan untuk memahami keberadaan sesar baru ini, yang menjadi penyebab utama gempa.
Menurut Abdul, BNPB kini sedang menunggu hasil riset lebih lanjut dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu identifikasi lebih jelas terkait sesar yang belum terpetakan, sehingga upaya mitigasi bencana bisa lebih optimal di masa mendatang.
“Kami ingin mengutamakan penelitian guna mengidentifikasi sesar aktif yang belum diketahui,” jelasnya.
Abdul juga mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga, mengingat potensi gempa susulan masih ada.
"Bagi yang merasa rumahnya tidak aman, sebaiknya mengungsi ke tempat penampungan sementara," imbaunya.
Gempa bermagnitudo 5.0 yang terjadi pada pukul 09.41 WIB tersebut berpusat di darat, sekitar 25 kilometer Tenggara Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 kilometer. Hingga kini, BNPB terus memantau perkembangan situasi untuk memastikan keselamatan warga di daerah terdampak.