CIMAHI, SURAT KABAR – Pemerintah Kota Cimahi menggelar operasi pasar rutin yang diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat terkait kebutuhan pokok, terutama beras.
Dengan total distribusi mencapai 37 ton untuk seluruh kelurahan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan tanpa harus membuat masyarakat mengantri panjang.
Asisten Dua Pemkot Cimahi, Endang, menjelaskan bahwa operasi pasar ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk merespons permintaan masyarakat.
"Alhamdulillah, hari ini kita melakukan kegiatan operasi pasar. Jumlah keseluruhannya mungkin sekitar 37 ton untuk masing-masing kelurahan. Ini bervariasi tergantung permintaan dari masyarakat," ujarnya.
Endang juga menambahkan, kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan pada hari Kamis di minggu keempat.
Baca Juga: Ketersediaan Beras di Cimahi Aman, Namun Ketergantungan Impor Masih Jadi Sorotan
"Masyarakat tidak perlu mengantri sampai ke kelurahan. Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk meringankan masyarakat. Insya Allah, program-program rutin Pemkot Cimahi ini akan terus berlanjut untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok," imbuhnya.
Tahun lalu, Cimahi mengalami inflasi beras yang signifikan, memicu langkah-langkah stabilisasi oleh pemerintah.
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Indra Bagjana, mengungkapkan, "Kami memberikan upaya untuk stabilisasi. Upaya yang dilakukan tidak lagi insidental seperti dulu. Sekarang, kami melakukan secara rutin."
Indra menjelaskan bahwa ke depannya, ada dua langkah strategis yang direncanakan untuk memperbaiki distribusi pangan di Cimahi.
"Yang pertama, tahun depan kita akan membentuk dimensi untuk memangkas jalur distribusi. Saat ini masih ada dua channel distribusi. Nanti kita bisa langsung ambil dari gudang di Bandung," kata Indra.
Hal ini, menurutnya, akan menguntungkan Cimahi karena memiliki akses ke gudang yang dekat, sehingga harga beras yang diterima masyarakat bisa lebih murah.
Dalam upaya mengurangi antrian dan memastikan ketersediaan produk, program operasi pasar kini dilakukan berdasarkan pemesanan.
"Kami memberdayakan kewilayahan untuk sistem by order. Satu minggu sebelum pelaksanaan, kami mengundang kelurahan untuk mengetahui siapa yang berminat," ungkapnya.
Indra juga menekankan pentingnya memberikan kepastian waktu kepada masyarakat, sehingga mereka dapat menabung dan menyimpan uangnya.
Saat ini, harga beras yang ditawarkan dalam operasi pasar adalah Rp58.000 per 5 kilogram, masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
"Harganya masih di bawah HET yang seharusnya Rp62.500 untuk 5 kilogram. Dengan cara ini, kami berharap bisa mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok," tutup Indra.