Gedung Pemerintah Kota Cimahi |
CIMAHI, SURAT KABAR – Menjelang Pilkada Kota Cimahi yang semakin dekat, harapan masyarakat terus bergulir, terutama terkait kualitas pemimpin masa depan yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan warga.
Sejumlah warga dari berbagai kelurahan di Cimahi mengungkapkan aspirasi mereka, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penanganan masalah kesejahteraan, hingga pemimpin yang bersih dari korupsi.
Satria Nugraha (25), seorang pemuda asal Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, mengungkapkan harapannya agar calon pemimpin mendatang dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas SDM.
Ia ingin pemimpin yang tidak hanya pandai beretorika, tetapi juga mampu merealisasikan program-program yang diusungnya.
"Harapan saya sebagai warga Cimahi, pertama masyarakat Cimahi bisa dicerdaskan dengan berbagai program yang meningkatkan kualitas SDM," ujarnya, Jumat (30/8/24).
Satria juga menekankan pentingnya kecerdasan emosional dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar bagi pemimpin yang akan datang. "Kepala daerah atau pemimpin di Cimahi tidak saja pandai beretorika namun juga pandai merealisasikan apa yang diucapkannya," tambahnya.
"Selalu ingat bahwasanya anda akan 'MATI' dan prosesi penguburan dan pemulasaran tidak akan jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Jadi itu alarm yang senantiasa menjadi benteng saat menahkodai Kota Cimahi," tegasnya.
Ruswandi Pancasona (56), warga Kp. Lembur Sawah, Kelurahan Utama, juga mengungkapkan harapannya. Bagi Ruswandi, kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama yang harus diutamakan oleh pemimpin baru.
"Saya sebagai warga Kota Cimahi minta kepada pemimpin yang baru agar setiap bantuan yang diterima oleh masyarakat harus tepat sasaran," katanya.
Ruswandi juga mengkritik penyaluran bantuan sosial yang selama ini dinilai tidak adil.
"Saya melihat banyak masyarakat yang mampu yang mendapatkan bantuan, tetapi masyarakat yang tidak mampu malah tidak mendapatkan," ungkapnya.
Ia berharap pemimpin yang baru dapat melakukan evaluasi terhadap Ketua RW atau RT yang tidak mampu mengayomi warganya dengan baik.
Sementara itu, Yunus Wahyudi (56), warga Cimahi Selatan, menekankan agar pemimpin mendatang mampu memberantas korupsi dan memperbaiki sistem pendidikan, khususnya saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Harapan saya, pemimpin Cimahi jangan ada yang korupsi dan benahi pendidikan," ujar Yunus.
Ia juga berharap pemimpin dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, infrastruktur yang bermanfaat bagi warga, dan pemberdayaan bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan tetap.
"Pemberdayaan bagi kaum disabilitas juga perlu ditingkatkan," tambah Yunus.
Di Kelurahan Cipageran, Cimahi Utara, Heri Indrawijaya (43) menyoroti pentingnya pemimpin yang amanah dan dapat menghindari kasus korupsi.
"Para pimpinan dan pejabatnya harus lebih amanah, cukup hattrick berakhir di KPK," tegasnya. Selain itu, ia berharap infrastruktur kota lebih ditata dan estetika Cimahi sebagai kota kecil dapat lebih diperhatikan.
Gunara Asep (47), warga Kelurahan Karangmekar, juga menaruh harapan besar pada pemimpin baru yang akan datang. Menurutnya, selain pemimpin yang jujur dan adil, perbaikan sarana prasarana, pelayanan kesehatan, dan pelayanan publik menjadi kebutuhan mendesak di Cimahi.
"Permudah akses pekerjaan, baik di sektor swasta maupun pemerintahan," pungkasnya.